BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seperti
yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan
elemen terpenting yang diberikan tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi
kita menjadi mahluk hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa
sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia
Selain
komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah
bisnis, karena dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk
memenuhi kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia.Jika komunikasi adalah
elemen yang membedakan kita sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga
merupakan elemen penting yang tidak hanya membedakan kita dengan benda, tetapi
juga membedakan kita sebagai manusia dengan hewan.
Nah, jika
kita gabungkan dua kekuatan elemen ini, Komunikasi dengan Bisnis, pasti akan
menjadi sesuatu yang luar biasa, terlebih jika kita berhasil menguasai
penyatuan keduanya ini.
Komunikasi
Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.
Karena
Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita
tidak boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukan
komunikasi. Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat, keras,
formal, terstatndar dan tanpa toleransi.
Dengan
timbulnya situasi ” Ekonomic Of Relatife Plenty ” dewasa ini pengusaha harus
berusaha untuk menutup jurang yang terbentang antara produsen dengan masyarakat
konsumen selaku pembeli atau pemakai barang dan jasa yang dihasilkan. Menjadi
tugas dan tanggung jawabnya selaku seorang pengusaha untuk selalu dapat
mempengaruhi besarnya permintaan akan barang produksi perusahaannya, selalu
berusaha untuk mencari pembeli yang dihasilkannya. Sebagai pengusaha dia harus
memberitakan penyempurnaan- penyempurnaan produksi yang telah dicapinya, dimana
barang yang di hasilkan dapat di peroleh masyarakat konsumen..
Penyelenggaran
komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap produsen
yang menghasilkan produk secara besar-basaran yang ditunjukan kepada para
konsumen yang tidak dikenalnya. Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar juga
dapat disebut suatu syarat mutlak bagi pengusaha yang ingin menjamin
kelangsungan hidup perusahaannya dan terus maju berkembang.
Dalam
lingkungan bisnis ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat
dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan konsumen. Sarana-sarana
komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain dalam wujud pengirimin surat,
pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan pribadi dll.
Jenis-jenis
sarana komunikasi perdagangan yang disebut tadi hanya sesuai bilamana
dipergunakan dalam daerah pemasaran baranga dan jasa yang ruang lingkuupnya
terbatas.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa :
1.
Apa pengertian dari komunikasi bisnis ?
2.
Bagaimana Komunikasi bentuk-bentuk komunikasi itu?
3.
Bagaimana pengukuran dalam produktifitas tenaga kerja ?
C.
Tujuan
Berdasarkan
uarian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah :
1. Agar lebih
memahami pengertian dari komunikasi bisnis
2. Untuk
lebih memahami secara mendalam dalam penilaian kinerja
3. Untuk
mengetahi bentuk- bentuk komunikasi beserta etika dalam berkomunikasi dalam
bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian komunikasi Bisnis
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua
orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business,
dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Komunikasi
bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki
tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol -
simbolatau sinyal. Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses
komunikasi, yaitu :
a.
Pengirim
pesan (sender atau komunikator).
b.
Pesan
yang dikirimkan (message).
c.
Bagaimana
pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
d.
Penerima
pesan (receiver atau komunikan).
e.
Umpan
balik (feedback) atau effect.
Untuk
dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara
personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis
keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
a.
menulis,
b.
membaca,
c.
berbicara;
dan
d.
mendengar.
Disadari
ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal
tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi
sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja,
sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara
efektif.
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur
pokok, yaitu:
1.
Memiliki
tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2.
Pertukaran,
dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3.
Gagasan,
opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam
tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4.
Menggunakan
saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan
media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara
bersamaan.
5.
Meggunakan
simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau
dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6.
Pencapaian
tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau
lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.
B.
Bentuk Komunikasi Bisnis
1.
Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan
tertulis memiliki berbagai bentuk seperti surat, memo, proposal, laporan. Salah
satu keuntungan komunikasi ini adalah :
·
Catatan permanen
·
Pesan yang terencana
·
Ekonomis
·
Distribusi lebih mudah
Penulis
memiliki kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.
Format tulisan diperlukan jika informasi yang disampaikan bersifat kompleks,
dibutuhkan catatan permanen untuk referensi di masa yang akan datang
2.
Komunikasi Lisan
Salah satu
kebaikan dari komunikasi lisan (oral communication) adalah
·
Bisa menangkap nonverbal
·
Mudah
·
Feedback langsung
Kemampuan
dalam memberikan umpan balik dengan segera digunakan bila pesan yang
disampaikan adalah sederhana, tidak perlu catatan yang permanen. Komunikasi
lisan mencakup percakapan, telepin, wawancara, rapat konfrensi dan
lain-lain
C.
SALURAN KOMUNIKASI
1)
Komunikasi Formal
Komunikasi
formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya
dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya
instruktif atau mengikuti garis hirarki atau jabatan, Suatu komunikasi juga
dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada
pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur
organisasi. Tiga arah komunikasi formal
§ Downward adalah
pengambilan keputusan ke karyawan, contoh kebijakan, rencana, strategi, instruksi
dan prosedur
§ Upward adalah dari pekerja ke
pemimpin, contoh laporan kerja, usulan perbaikan.
§ Horizontal adalah sesama/level yang
sama, contoh: meeting, e-mail, dan memo
2)
Komunikasi Informal
komunikasi
informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi, akan
tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi.
Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan
kelompok informal, penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat
seperti isu, gossip, atau rumor. Bila banyak informasi yang beredar melalui
informal artinya komunikasi formal tidak efektif. Keuntungannya adalah
informasi lebih cepat dan efektif dan bias mengekspresikan pendapat tanpa
ragu-ragu.
D.
KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL
Fungsi
internal dan eksternal komunikasi bisnis secara umum adalah sebagai berikut :
§ Menginformasikan (tin inform)
§ Membujuk (to persuade)
§ Mempromosikan (to promote
goodwill)
§ Komunikasi Bisnis Internal
1)
Komunikasi Bisnis internal
Komunikasi
internal mencakup pada komunikasi kepada atasan, bawahan dan rekan kerja.
Komunikasi bisnis internal memiliki fungi sebagai berikut :
§ Mengeluarkan dan menjelaskan
peraturan dan prosedur
§ Menginformasikan progres
perusahaan
§ Mendorong pegawai melakukan
perbaikan
§ Evaluasi, member penghargaan
dan menegur pegawai
2)
Komunikasi Bisnis Eksternal
Komunikasi
eksternal ini mencakup konsumen, supplier, pemerintah dan public. Fungsi
komunikasi bisnis eksternal sebagai berikut :
§ Membujuk konsumen pembeli
produk
§ Menjelaskan produk atau
layanan
§ Mengklarifikasikan spesifikasi
yang dibutuhkan
§ Mempromosikan omage positif
perusahaan
§ Memberikan kredit dan
penagihan piutang
E.
HAMBATAN KOMUNIKASI BISNIS
Komunikasi
seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor
hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3
jenis sebagai berikut :
1.
Hambatan
Teknis.
Hambatan
jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan
fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan
baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran
komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
2.
Hambatan Semantik.
Gangguan
semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara
efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas
bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini,
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
3.
Hambatan
Manusiawi.
Hambatan jenis ini muncul dari
masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
Hambatan yang berasal dari perbedaan
individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status,
keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi. Hambatan
yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial
dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Beberapa
hal yang menghambat komunikasi bisnis:
Ø Iklim komunikasi tertutup, karyawan sedikit mengetahui
tentang perusahaan, informasi dikuasasi oleh pemimpin.
Ø Struktur organisasi yang besar dan berjenjang, distorsi,
penyampaian tertunda, persepsi berbeda.
Ø Filtering, pesan dirubah, diperpendek atau diperpanjang.
Ø Tidak percaya, merasa diperdaya, dimanipulasi atau
diperlakukan dengan tidak adil.
Ø Rivalitas antar karyawan, saling merahasiakan informasi yang
bisa menguntungkan orang lain.
Ø Status dan power
Beberapa
hal untuk mengatasi hambatan komunikasi bisnis:
ü Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong masukan dan
feedback dari karyawan
ü Menyederhanakan struktur organisasi, mengurangi layer,
informasi lebih cepat
ü Mempromosikan komunikasi horisontal, meningkatkan moral,
menambah ide-ide.
ü Membuat pusat isu, karyawan bisa mengkonfirmasi isu yang
berkembang
ü Membuat saluran formal seperti newsletter untuk memuat
berita/informasi perusahaan
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Komunikasi
bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas
dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam
kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif
tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham
atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Di era
globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin
sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung
semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas
budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya
manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam
suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis
menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan
dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan
maupun tertulis secara sistematik.
Di era e-bisnis,
Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim
informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan memberikan peluang
bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui berbagai
kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui
e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona
waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.
Aktivitas
e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer untuk
mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas skeptis terhadap
sistem penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan tingkat
kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang berkesinambungan.
Contoh kasus :
PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil,
mengalami permasalahan antara
perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi
yang disebabkan oleh adanya miss communication
antara
atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam
perusahaan
mengenai penghitungan gaji atau upah
kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan,
sehingga karyawan
merasa diperlakukan semena-mena oleh
pihak perusahaan. Para karyawan mengambil
tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan,
Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran
yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan
internal. Mulai dari tingkat individu,
kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat
dan lingkup permasalahan
yang kecil sampai yang
besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu
mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai
yang relatif besar seperti beda pandangan
tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan
dan manajemen. Secara kasat mata kita
bisa ikuti berita
sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak
permasalahan dalam
bentuk demonstrasi dan pemogokan.
Apakah hal itu karena tuntutan besarnya
kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi
karir, ataukah karena tuntutan hak asasi
manusia karyawan.
Kesimpulan : Perusahaan
manapun pasti pernah mengalami
permasalahan
internal. kita bisa ikuti berita
sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak
permasalahan dalam
bentuk demonstrasi dan pemogokan
dari karyawan dan manajemen
PT. Golden Castle.
Saran : Seharusnya pihak
manajemen perusahaan tersebut mempunyai
sikap terbuka terhadap karyawannya sehingga
karyawan tidaksalah paham terhadap pihak manajemennya
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar